Rabu, 30 Mei 2012

4 Teknik Pengolahan Air Aquarium


Pengolahan air aquarium

Ini menyangkut pengolahan air baik diluar atapun di dalam aquariumPrinsipnya, pengolahan air biasanya meliputi proses antara lain:

1. COAGULATION 

proses kimia untuk mengikat berbagai partikel padat (suspended solid) dalam air. Biasanya diaplikasikan hanya untuk air dengan tingkat kesadahan tinggi). Coagulation (proses kimia dengan menambah ALUM - Aluminum Sulfate, Al2(SO4)3 - atau sering disebut TAWAS), mengaduk air dengan kencang, untuk mereaksikan tawas dengan alkalinitas air, akan menghasilkan guimpalan-gumpalan akibat reaksi kimia tawas dengan berbagai partikel padat dalam air (alkalinitas), yang 
tenggelam di dalam air. Air yang di atas dipisahkan dari gumpalan-gumpalan ini. Proses koagulasi ini sekalgius meningkatkan keasaman (menurunkan pH).

2. SEDIMENTASI

Menggunakan grafitasi untuk menarik partikel padat air menuju dasar wadah / tandon. Air didiamkan selama semalam tanpa ada gerakan. Kotorannya akan berkumpul di dasar tandon.
Setelah sedimentasi, jika perlu menaikkan pH (akibat coagulasi), bisa digunakan 
Ca(OH)2.

3. AERASI

Prinsip aerasi adalah memberi kontak udara terhadap permukaan badan air. Termasuk tujuan terpenting aerasi adalah oksigenasi (meningkatkan DO - dissolved oxygen - dalam air).

Teknik-teknisk aerasi antara lain :
  • Aerasi difusi : menghembuskan gelembung ke dalam air (umum untuk akuarium)
  • Aerasi semprot : air di semprotkan ke udara 
  • Aerasi wadah bertingkat : air terjun dari satu wadah ke wadah lebih rendah menghasilkan air terjun (digunakan di tempat jualan ikan di supermarket)
  • Aerasi banyak permukaan : air mengalir pada permukaan terbuka yang lebar dan kedalaman air nya tipis saja (perlu ruang banyak, bayangkan waterboom)
  • Aerasi pemencaran jalan air : jika air dipompakan ke kolam, sebelum mencapai 
permukaan badan air, dihambat oleh sebuah halangan sehingga airnya terpencar-pencar, untuk meningkatkan jumlah kontak udara dengan badan air.

4. FILTRASI. ADSORBSI, dan ABSORBSI

Filtrasi berarti menghambat jalannya kotoran supaya tidak ikut badan air. Ini misalnya dengan sand-filter atau kain filter yang biasa. Selain sekedar menghambat seperti pasir atau kain filter, material filter juga dipilih yang memiliki kemampuan adsorbsi dan absorbsi.

Adsorbsi adalah menempelkan (adhesivitas) kotoran pada permukaan material (karbon aktif). Disebut karbon aktif, karena bisa dibersihkan, sehingga aktif kembali. Karbon aktif bersifat padat (massive, tidak poros), kotoran hanya menempel di permukaan. Dengan dibersihkan dan dijemur, sudah bisa dipakai lagi. Absorbsi adalah menyerap kotoran ke dalam tubuh material filter (porositas, berpori), misalnya batu apung atau zeolite. 


Ada beberapa teknik lain, tapi yang diatas adalah yang umum utuk pengolahan air. Kalau ditanya mana yang paling efektif dan murah, semua harus disesuaikan 
kebutuhan dan kondisi yang dihadapi.

Sumber
  • http://duniaengineering.blogspot.com/2010/11/sekilas-mengenai-water-treatment.html
  • http://forum.indoaquascape.com/showthread.php/2179-Sekilas-Mengenai-Water-Treatment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar